Thursday, December 27, 2012

Adat Istiadat dan Budaya

Setiap Kampung, Desa, Negara,bahkan dalam satu kepala keluarga mempunyai budaya dan adat yang digunakan untuk mengikat anggotanya agar tetap mematuhi peraturan dan hidup berada sesuai jalan yang benar sesuai dengan norma yang berlaku

Dalam buku "Komunikasi Lintas Budaya' yang diarang Samovar dkk
Robinson dan Rodriguez dalam tulisannya "Agama berperan penting dalam mengatur tindakan manusia. Hampir setiap tradisi agama membedakan antara tindakan yang benar dan salah"
Maka hal ini cocok untuk warga kamoung naga yag patuh terhadap agam maupun peraturan adat seperti tidak boleh keluar setelah waktu maghrib kecuali untuk urusan kamar mandi

Kampung Naga yang beretnis sunda memang mempunyai beberapa kesaman dengan adat istiadat orang sunda di tempat lain seperti menghormati dan mendahului apa yang dikatakan seorang Ayah, makan lesehan, menggunakan bahasa sunda yang halus dalam percakapan lintas generasi. Beberapa yang berbeda di kampung naga seperti

-Hutan Larangan-
Hutan Larangan berada di seberang sungai Cibulan. disebut Hutan Larangan bukan karena hutan ini mempunyai suatu hal yang mistis atau menyimpan hal yang besar melainkan karena hutan ini tidak boleh diambil hasil hutannya karena jika terus diambil, hutan ini akan gundul dan terganggunya ekosistem. Belum pernah ada yang berani masuk ke Hutan Larangan dari penduduk setempat sampai pengujung

Karena warga kampung naga sangat paham betul akan kata "pamali" jika ada peraturan yang dilanggar maka warga kampung naga tidak akan menghukumnya secara adat maupun hukum yang berlaku melainkan akan ada akibat yang dirasakan sendiri.

Sungai Cibulan dan Hutan Larangan
(Photo By Didit Abdillah)
-Tolak Bala-
Setahun sekali, warga kampung naga mengadakan selamatan rumah dengan memasang "Sawen"di pintu rumah sebagai media tolak bala yang teridir dari ketupat yang bentuknya berbeda dengan ketupat pada umumnya yangg disebut ketupat selamat yang memiliki lima sudut yang juga melambangkan waktu sholat (Isya, Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib)




Sawen (Photo By Didit Abdillah)

-Alat Musik-
Alat Musik khas sunda ? jelas pasti alat musik dari bambu memang akan menjadi ciri khas dan kampung Naga pun memproduksinya. Sebagai alat musik untuk souvenir atau untuk pertunjukan seni mereka sendiri.


  • Suling
  • Angklung
  • Krinding
Kalau Suling atau angklung mungkin sudah banyak diketahui masyarakat luas, bagaimana dengan krinding ?
cara memaikannya pun unik, dengan cara ditahan di mulut dan sedikit dipukul di bagian ujung maka bambu ditengahnya akan bergetar dan menimbulkan bunyi yang terpantul dari rongga mulut kita

Suling (Photo by Didit Abdillah)

Angklung (Photo by Didit Abdillah)

Krinding (Photo by Didit Abdllah)



-Pernikahan-
Untuk pernikahan, warga kampung naga boleh untuk memilih jodoh di luar penduduk kampung naga tetapi, jika ingin mengadakan pesta di kampung naga, tidak boleh memberikan kartu undangan, mengundang harus disampaikan secara lisan baik oleh mampelai maupun kerabat mempelai. Dan jika ingin mengadakan pesta di luar kampung naga barulah boleh menyebar undangan

-Warisan-
Tidak ada perbedaan jumlah antara laki-laki maupun wanita, semuanya sama saja dan dibagi dengan rata. Pada umumnya masyarakat untuk lelaki mendapatkan jatah warisan lebih banyak, di aturan Kampung Naga bisa jadi warisan untuk Wanita lebih banyak karena Lelaki dinilai bisa hidup lebih mandiri dalam mencari nafkah.

-Pemimpin-
Dalam pemilihan kepala adat, dipilih melalui pemilihan adat dan  penduduk kampung naga juga mengikuti Pemilu cuma pada umumnya penduduk kampung naga tidak tahu akan visi misi calon dan pasangan karena terbatasnya sumber informasi dan penduduk kampug naga tidak mungkin ikut kampanye dan yang dipilih pun berdasarkan hati nurani saja

Orang yang berpengaruh pada desa yang berlaku seara garis keturunan
  • Kuncen
  • Palebek
  • Punduh Adat


No comments:

Post a Comment