Tuesday, December 25, 2012

Kampung Naga, Tidak Ada Naga Disini

Lelah,jalanan berkelok, sempit dan penuh tantangan sangat mecau adrenalin kami dalam perjalanan kami ke Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya Kecamatan Neglasari.

Kampung adat budaya ini memberikan keindahan alam yang asli, asri dan sejuk dengan pemandangan hijau sawah yang memanjakan mata kami setiba kami disana sambil menuruni tangga sebanyak 439 anak tangga

(photo by Didit Abdillah)

"Hidup dengan alam,bersahabat dengan alam, maka alam akan memberikan kebaikannya untuk kita" kata-kata yang dipegang teguholeh penduduk kampung naga untuk menjaga alam amanat leluhurnya secara turun temurun

Hal yang menuat saya maskin 'respect' dengan penduduk kampung naga karena mereka menganggap perbedaan sebagai warna kehidupan, tidak mengakibatkan perdebatan apalagi peperangan. warga kampung naga pun tidak memperhatikan akan kasta

"Alam ini bukan warisan, melainkan amanat, oleh sebab itu alam ini harus dijaga agar tetap lestari" kalau ini kata-kata dari saya sendiri untuk para pembaca sebelum saya tahu kampung naga, memang mempunyai kemiripan di beberapa bagian sebab setelah saya mengunjungi Kampung Naga juga memberikan pelajaran bagi saya agar tetap menjaga dan merawat alam ini untuk anak dan cucu kita kelak.

interaksi dengan alam ini jelas terlihat ketika hal yang baik dilakukan untuk alam maka alam akan memberikan yang terbaik untuk kita contoohnya di kampung naga mata Air Cikahuripan yang langsung bersih tanpa harus dimasak  bahkan sudah lolos test dari Lab UNPAD, "itu karena warga kampung naga yang ga pernah buang sampah sembarangan seperti ke sungai" kata Mang ijat pemandu wisata kami, tetapi warga kampung naga tetapmemasak mata air tersebut agar makin bersih".

untuk pertanian pun, warga kampung naga tidak menggunakan pupuk dari pabrik berbahan kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang dan sisa pembakaran tungku saat memasak lalu dicampur dan dikeringkan untuk dijadikan pupuk

Banyaknya Pelajar dan Mahasiswa yang datang ke Kampung Naga juga menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk observasi, study tour dan pembahasan skripsi. Pengunjung disini juga harus mematuhi peraturan yang berlaku disana dan tentu saja tidak bisa bertingkah seenaknya di tempat wisata lainnya.

Penduduk kampung naga mayoritas beragama Islam, muslim disini taat beribadah dan menjalankan perintah agamanya. walaupun dalam keterbatasan, penerangan masjid yang hanya menggunakan petromaks dan saat adzan pun menggunakan bedug untuk menandai masuknya waktu sholat sebelum adzan berkumandang, karena adzan disana tentu saja tidak mengunakan pengeras suara, karena tidak ada listrik.

beternak, bertani, guru bahkan pemandu wisata menjadi mata pencaharian warga kampung naga sendiri...

ingin tahu lebih lengkapnya ?? pantengin aja terus blog saya ;)


1 comment: